Senin, 20 Januari 2014

Teori Evolus Menurut Para Ahli

Konteks sosial dan Intelektual Agust Comte dan Herbert Spencer
August Comte

Herbert Spencer


1. Konteks sosial dan Intelektual Agust Comte
Aguste  Comte lahir dari Montpellier berasal dari keluarga bangsawan tetapi keluarga mereka tidak menunjukkan kebangsawanan. Comte mengalami banyak hal pergolakakan ditempatnya belajar di Ecole Polytechnique baik dalam bidang politik maupun sosial sebagai seorang pemberontak dia meninggalkan politeknik setelah 2 tahun. Hal ini diawali oleh pemecatan seorang mahasiswa yang menentang Napoleon.Aguste Comte diangkat sekertaris oleh Saint Simon, keduanya saling melengkapi karakteristik yang berbeda. Saat di bawah Simon, comte sangat mengagumkan sehingga dirinya di pandang sebagai intelektual di prancis. Namun disebabkan penerbitan sistem politik positif dengan perdebatan mengenai kepengarangan bersama akhirnya hubungan persahabatan ini retak setelah 7 tahun. Berikutnya lelaki yang lahir 19 januari 1789 ini mengalami gejala paranoid bahkan dia pernah masuk rumah sakit jiwa dan dipulangkan tanpa kesembuhan. Ia pernah berusaha bunuh diri namun tidak berhasil.
Ketika sedang mengembangkan filasafat positifnya dia menikahi mantan pelacur caroline massin. Caroline meninggalkan comte karena kasarnya perilaku comte dan tidak ada penghargaan dari comte yang telah sabar merawat ia sampai sembuh. Setelah menerbitkan enam seri buku filsafat positif (course of positive philosophy) ditahun 1830-1842. dia menemukan wanita yang sungguh luar biasa di matanya pada tahun 1844 wanita sempurna itu adalah chothilde de vaux namun kisah cinta ini tidak jauh beda dengan caroline. Chotilde membalas cinta Comte sebagai persahabatan, tidak berhenti sampai di situ chotilde meninggal dunia di usia perkenalan yang sebentar, dia  mengidap TBC . sejak itu dia bersumpah akan membaktikan dirinya demi mengenang bidadarinya. Dari kefrustasianya itu tulisan tulisan comte terlihat berbeda. dalam “system of positive politics” gagasannya didasarkan pada bahwa kekuatan yang sebenarnya mendorong orang dalam kehidupan adalah perasaan bukan intelegensi. Bahkan dia mengutarakan organisasi di dasarkan cinta murni bukan pada ke egoisan individu yang hanya memikirkan kehormatan semata. Untuk mewujudkantujuan tersebut maka perlulah didirikan agama baru sebagai panutan yaitu agama humanitas untuk mengubah diri dari keegoisiaan menjadi altruisme, juga tidak membenarkan ajaran tradisional supernaturalistik sehingga agama ini berkiblat pada standart intelektual .
2. Konteks sosial dan intelektual Herbert Spencer
Konteks sosial dalam pemikiran Herbert Spencer berasal dari keluarga terpelajar dimana ayahnya adalah seorang guru yang sangat kritis terhadap agama yang dianutnya yaitu kristen, Spencer adalah orang yang sukar dalam menjalin hubungan dengan orang lain, Spencer meninggalkan agama yang telah dianut orang tuanya, Spencer selalu beroposisi terhadap nilai-nilai budaya dalam masyarakat. dengan sikapanya tersebut Spencer menjadi terkenal dan berpengaruh di dunia barat oleh ajaranya mengenai prioritas individu atas masyarakat (Individualisme) dan prioritas ilmu pengetahuan atas agama dan dia juga mempunyai Individualisme yang berbeda dengan Auguste comte yang lebih bersifat altruisme tetapi salah satu sifat Spencer yang paling menarik yang menjadi penyebab kerusakan intelektualnya adalah keengganannya membaca buku orang lain. Dalam hal ini ia sama dengan bapak sosiologi Auguste Comte yang mengalami gangguan otak. Mengenal keengganannya membaca buku orang lain, Spencer berkata: “aku telah menjadi pemikir sepanjang hidup, bukan menjadi pembaca, aku sependapat apa yang di katakan Hobbea jika membaca sebanyak yang di baca orang lain, aku akan mengetahui sedikit yang mereka ketahui itu”(Wilstshire’1978 ; 67).
Dalam karya tulisya yang dibuat pada tahun 1851, Spencer mengajarkan suatu determinisme dan liberalisme ekstrem di bidang ekonomi dan masyarakat. Perjuangan Spencer terhadap keagamaan juga menginginkan penafsiran-penafsiran terhadap keagamaan harus diganti dengan penafsiran yang alami dan ilmiah, agama dianggap dia sebagai keterbelakangan dan dia lebih fakus terhadap evolusi dan kemajuan manusia. Pada saat keadaan politik di negaranya mulai tenang penyebaran gagasan positivisme dan rasionalisme serta optimisme terhadap gejala baru seperti industri tidak di hambat oleh reaksi negatif dan oposisi seperti di negara Perancis. Spencer juga berupaya keras terhadap pemikiranya bahwa semua fenomena sosial harus di pelajari secara ilmiah.
Konteks intelektual Spencer sendiri lebih mengedepankan prinsip evolusi tidak hanya pada bidang biologi melainkan pada semua bidang pengetahuan lain, pada saat itu dia mencoba untuk menerangkan semua fenomena berdasarkan evolusi materi yang bertahap. Permulaanya materi mempunyai struktur yang sama (homogeneous) tanpa adanya perbedaan yang mendasar, materi sederhana tersebut terbentuk dari sebagian besar partikel-partikel yang semuanya sama tetapi dalam keadaan terkuasai oleh suatu daya gerak dari dalam yang memebuat mereka bergabung, daya gerak inilah yang telah menyebabkan proses pembentukan semua benda.
Menurut Spencer evolusi adalah penyatuan dan pengintegrasian materi ke dalam kesatuan-kesatuan yang lebih besar dan lebih rumit strukturnya serta Arah dan jalanya proses adalah peralihan dari keadaan serba sama kepada keadaan yang serba beda tetapi Spencer juga mempermasalahkan asal usul atas asas dinamika proses tersebut diatas.
Dalam bukunya yang berjudul First Principles pada tahun 1862, dia menjawab bahwa kita harus bertitik tolak dari The Low of The Persistence of force yaitu mengenai prinsip ketahana dan kekuatan. Tidak ada energi yang hilang dan lenyap, maka apabila suatu obyek disentuh atau di bentur oleh energi dari obyek tersebut tidak tinggal tetapi tetap sama. Untuk memahami rahasia evolusi baik di alam organik maupun sebaliknya terdapat hukum pergandaan pengaruh oleh sebab itu Spencer berbeda pendapat dengan pihak atheism dan filsafat yunani yang beranggapan bahwa dunia ini kekal dan abadi adanya permulaan sedangkan Spencer mengatakan bahwa pernyataan itu permainan kata saja dan pada intinya tidak berbeda dengan pihak agama, bahwa dunia diciptakan oleh tuhan. Jawaban tersebut tidak mampu memecahkan persoalan dan hanya bergerak sedikit atau bergeser maka dari itu daya pengenalan manusia belum mampu menjangkau suatu hal yang luput dari pengamatan indrawi.
 B.  Hukum Evolusi Masyarakat Menurut Aguste Comte dan Herbert Spencer
1. Hukum Evolusi Masyarakat Menurut Aguste Comte
Comte memandang bahwa masyarakat sebagai kesatuan di mana perkembangan akal budi manusia yang evolusioner.  Akal budi ini bekembang dengan sendirinya secara bertahap dan merupakan proses alam yang tidak terelakkan dan terhentikan. Evolusi ini dikuasai oleh suatu hukum universal yang berlaku bagi semua orang dimanapun dan kapanpun.
Ia membagi tahapan evolusi itu menjadi tiga tahapan yaitu teologis, metafisik, dan tahapan positif.
1. Tahap Teologis
Tahap ini merupakan periode terlama dalam sejarah. Karena awal mula pekembangan akal budi memakai gagasan keagamaan yang belum adanya penguasaan atas makhluk lain. Tahap inipun dibagi menjadi tiga periode :
a. Periode Fetisisme
Bentuk pemikiran masyarakat primitif kepercayaan atas roh-roh atau bangsa halus yang turut hidup bersama kita. Ini terlihat pada zaman purba dimana diadakan upacara penyembahan roh halus untuk meminta bantuan maupun perlindungan.
b. Periode Politeisme
Periode ini masyarakat telah percaya akan bentuk para penguasa bumi yakni para dewa-dewa yang terus mengontrol semua gejala alam.
c. Periode Monoteisme
Semakin majunya pemikiran manusia, pada periode terakhir ini muncul kepercayaan akan satu yang tinggi pada abad pertengahan. Kepercayaan akan Tuhan yang berkuasa penuh atas jagad raya, mengatur segala gejala alam dan takdir makhluk.
2. Tahap Metafisik
Tahap transisi dari teologi ke tahap positif. Dimana segala gejala sosial terdapat kekuatan yang dapat terungkapkan (ditemukan dengan akal budi). Namun disini belum adanya verifikasi. Mekipun penerangan dari alam sendiri tapi belum berpangkal pada data empiris. Jadi, bisa dikatakan masih pergeseran cara berpikir manusia.
3. Tahap Positif
       Ditahap ini gejala alam dijalaskan secara empiris namun tidak mutlak. Tapi pengetahuan dapat berubah dan mengalami perbaikan seiring intelektual manusia sehingga dapat diterapkan dan dimanfaatkan. Akal budi penting tapi harus bedasarkan data empiris agar memperoleh hukum-hukum baru.
 2. Hukum Evolusi Masyarakat Menurut Herbert Spencer
Konteks intelektual menyatakan bahwa gagasan Spencer dipengaruhi gagasan Darwin tentang evolusi. Bedanya Darwin mengutamakan evolusi pada masalah biologi sedangkan Spencer lebih mengarahkan evolusi pada semua bidang ilmu. Hukum materi bertahap itulah yang dia terapkan.
Menurut Spencer permulaan sebuah materi mempunyai kondisi yang serba sama (homogeny) kemudian pada tahap selanjutnya mengalami sejumlah perkembangan juga perbedaan-perbedaan kondisi di dalam materi itu sendiri. Dalam bukunya yang berjudul Social Statics menganalogikan masyarakat sebagai organisme dalam arti organisme sosial, organisasi sosial ini meliputi positivis dan determinis.
Seperti halnya Comte yang menyimpulkan tiga tahap dalam menganalisis evolusi masyarakat, Spencer dalam hal ini menyodorkan empat tahap dalam evolusi masyarakat, yaitu:
1. Tahap pertambahan
Pada dasarnya setiap yang sedikit selalu bertambah begitu juga dengan orde sosial yang dalam konsekuensinya selalu mengalami pertambahan.
2. Tahap kompleksifikasi
Tahap kompleksifikasi ini muncul disebabkan oleh tahap pertambahan yaitu makin rumitnya struktur organisme yang bersangkutan.
3. Tahap pembagian atau diferensiasi
Melihat adanya orde sosial yang semakin rumit struktur organismenya maka dirasa perlu mengadakan pembagian tugas demi meratakan pemenuhan kebutuhan. Menurut Spencer pembagian kerja menghasilkan stratifikasi masyarakat terbagi ke dalam kelas-kelas.
4. Tahap pengintegrasian
Mengingat proses diferensiasi mengakibatkan bahaya perpecahan maka harus diimbangi oleh proses yang mempersatukan. Dalam hal ini menurut Spencer manusia  tidak perlu mengambil inisiatif alias bersikap pasif dan dia juga memandang peran serta pemerintah yang berwenang mengurus dan mengawasi  kegiatan-kegiatan masyarakat dianggap sebagai peninggalan zaman kuno yang bercorak absolutisme.
Spencer juga membuat masyarakat menjadi dua tipe yang berbeda dan bertentangan tetapi berkembang sehingga lahirlah yang disebut masyarakat ideal menurut spencer. Kedua masyarakat itu adalah masyarakat militaristik dan industri denagn ciri-cirinya:
Masyarakat militaristik
Masyarakat industri
-agresif

-konsumeris
-pemimpin lebih memprioritaskan           kepada yang mahir perang
-masih percaya pada tahayyul dan kekuatan roh yang diwujudkan dengan agama dan manusia yang diwujudkan dengan kekuasaan politik
-wanita dianggap rendah
-terjadi transisi antara politeisme ke monoteisme-mengutamakan perdamaian
-masyarakat sangat produktif
-lebih menekankan falsafah demokrasi  yang berasaskan pada penyamarataan derajat
-dalam buku The Man versus The  State manusia bebas dari agama dan negara
Menurut Spencer kedua tipe masyarakat ini saling bertentangan. Kelak pada waktunya proses industrialisasi akan melenyapkan perang yang terdapat pada masyarakat militaristic dari muka bumi. Bangsa-bangsa akan saling bergantungan satu dari yang lain sedemikian rupa hingga perang tidak mungkin dan merupakan tindak bunuh diri. Konflik yang memakai kekerasan untukmenang akan berubah menjadi perswaingan di mana pihak yang cerdas yang paling menang. Absolutisme negara akan menjadi suatu anakronisme, kaum wanita beremansipasi serta demokrasi diutamakan sehingga terjadilah masyarakat yang cinta damai. (Veeger, 1993 : 43)




Biografis Charles Darwin
Teori Darwin yang menyatakan bahwa semua makhluk hidup bersaing di alam ini melalui seleksi alam, membuat semua manusia terutama ras-ras tertentu merasa terancam. Sejak teori ini dihembuskan, sejak itu pula secara signifikan manusia semakin berlomba untuk dapat bertahan dengan berbagai cara, terutama melalui peperangan.
Lahirnya bersamaan benar dengan Abraham Lincoln, 12 Februari 1809 di Shrewsbury, Inggris. Charles Darwin penemu teori evolusi organik dalam arti seleksi alamiah ini pada umur enam belas tahun masuk Universitas Edinburg belajar kedokteran, tetapi baik kedokteran maupun anatomi dianggapnya ilmu yang bikin jemu. Tak lama kemudian dia pindah ke Cambridge belajar unsur administrasi perkantoran. Walau begitu, berburu dan naik kuda di Cambridge jauh lebih digemarinya ketimbang belajar ilmu itu. Dan walaupun begitu, dia toh masih bisa memikat perhatian salah satu mahagurunya yang mendorongnya supaya ikut dalam pelayaran penyelidikan di atas kapal H.M.S. Beagle sebagai seorang naturalis. Mula-mula ayahnya keberatan dengan penunjukan ini. Pikirnya, perjalanan macam itu hanyalah dalih saja buat Darwin yang enggan dengan pekerjaan serius. Untungnya, belakangan sang ayah bisa dibujuk dan merestui perjalanan itu yang akhirnya ternyata merupakan perjalanan yang paling berharga dalam sejarah ilmu pengetahuan Eropa.
Darwin mulai berangkat berlayar di atas kapal Beagle tahun 1831. Waktu itu umurnya baru dua puluh dua tahun. Dalam masa pelayaran lima tahun, kapal Beagle mengarungi dunia, menyelusuri pantai Amerika Selatan dalam kecepatan yang mengasyikkan, menyelidiki kepulauan Galapagos yang sunyi terpencil, mengambah pulau-pulau di Pacifik, di Samudera Indonesia dan di selatan Samudera Atlantik. Dalam perkelanaan itu, Darwin menyaksikan banyak keajaiban-keajaiban alam, mengunjungi suku-suku primitif, menemukan jumlah besar fosil-fosil, meneliti pelbagai macam tetumbuhan dan jenis binatang. Lebih jauh dari itu, dia membuat banyak catatan tentang apa saja yang lewat di depan matanya. Catatan-catatan ini merupakan bahan dasar bagi hampir seluruh karyanya di kemudian hari. Dari catatan-catatan inilah berasal ide-ide pokoknya, dan kejadian-kejadian serta pengalamannya jadi penunjang teori-teorinya.

1. Perjalanan dengan Beagle
Survai Beagle berlangsung lima tahun. Darwin menghabiskan dua pertiga dari waktunya ini untuk menjelajani daratan. Ia menyelidiki beraneka ragam penampilan geologis, fosil dan organisme hidup, dan menjumpai beraneka ragam manusia, baik masyarakat pribumi maupun kolonial. Secara metodik ia mengumpulkan sejumlah besar spesimen, banyak di antaranya baru bagi ilmu pengetahuan. Hal ini mengukuhkan reputasinya sebagai seorang naturalis dan menjadikannya salah seorang perintis dalam bidang ekologi, khususnya pemahaman tentang biokoenosis. Catatan-catatan terincinya yang panjang lebar memperlihatkan karunianya untuk membangun teori dan membentuk dasar bagi pekerjaannya di kemudian hari, serta memberikan pemahaman antropologis sosial, politik yang mendalam tentang daerah-daerah yang dikunjunginya.
Dalam pelayaran itu, Darwin membaca buku Charles Lyell, Principles of Geology (Prinsip-prinsip Geologi), yang menjelaskan penampilan geologis sebagai akibat dari proses bertahap selama berbagai periode yang panjang, dan menulis surat kepada keluarganya bahwa ia menyaksikan bentuk-bentuk tanah "seolah-olah ia mempunyai mata Lyell": ia melihat dataran-dataran dari lapisan tipis (shingle) yang terjal dan kerang-kerang di Patagonia sebagai pantai-pantai yang menaik. Di Chile ia mengalami gempa bumi dan mencatat dasar-dasar laut dengan kerang yang terdampar di atas pasang yang tinggi yang memperlihatkan bahwa tanah itu telah menaik; dan bahkan pada tempat-tempat yang tinggi di Andes, ia dapat mengumpulkan kerang-kerang laut. Ia membuat teori bahwa atol-atol karang membentuk pada gunung-gunung vulkanik yang tenggelam, sebuah gagasan yang ia lihat dikukuhkan ketika Beagle menyelidiki Kepulauan Cocos (Keeling).
Di Amerika Selatan ia menemukan fosil-fosil mamalia raksasa yang telah punah, teermasuk megatheria dan gliptodon dalam lapisan-lapisan yang tidak memperlihatkan tanda-tanda katastrofi ataupun perubahan iklim. Sesekali ia mengangggap mereka serupa dengan spesies-spesies di Afrika, tetapi setelah pelayaran Richard Owen memperlihatkan bahwa sisa-sisa itu berasal dari binatang-binatang yang terkait dengan makhluk-makhluk hidup di tempat yang sama. Di Argentina dua spesies dari rhea mempunyai wilayah-wilayah yang terpisah namun bertumpang tindih. Di Kepulauan Galápagos Darwin menemukan bahwa mockingbird berbeda dari satu pulau ke pulau lainnya, dan ketika kembali ke Britania kepadnya diperlihatkan bahwa kura-kura Galápagos tortoise dan burung-burung finch juga berbeda-beda spesiesnya tergantung pada masing-masing pulau yang mereka huni. Binatang berkantung Australia kanguru tikus dan platipus adalah binatang-binatang yang sangat aneh sehingga ia berpikir "Orang yang tidak percaya ... mungkin akan berkata 'Pastilah dua Pencipta yang berbeda telah bekerja'." Ia dibingungkan oleh apa yang dilihatnya, dan ssementara dalam edisi pertama dari The Voyage of the Beagle (Pelayaran di Beagle) ia menjelaskan distribusi spesies berdasarkan gagasan Charles Lyell tentang "pusat-pusat ciptaan", dalam edisi-edisi yang belakangan dari Journal ini, ia mulai membayangkan penggunaan fauna Kepulauan Galápagos sebagai bukti untuk evolusi: "orang mungkin benar-benar menduga bahwa dari sejumlah kecil burung yang asli di kepulauan ini, satu spesies telah diambil dan dimodifikasi untuk tujuan-tujuan yang berbeda."
Tiga orang misionaris pribumi dikembalikan oleh Beagle ke Tierra del Fuego. Mereka telah diberadabkan di Inggris selama dua tahun, namun sanak keluarga mereka di mata Darwin tampak "liar", sedikit di atas binatang. Dalam waktu setahun, para misionaris itu telah kembali ke kehidupan mereka yang keras dan primitif, namun mereka lebih menyukainya dan tidak ingin kembali ke dunia yang beradab. Pengalaman ini dan penolakan Darwin terhadap perbudakan dan berbagai perlakuan yang tidak manusiawi lainnya yang dilihatnya di tempat-tempat lain, seperti misalnya perlakuan buruk terhadap kaum pribumi oleh para kolonis Inggris di Tasmania meyakinkannya bahwa tidak ada pembenaran moral apapun untuk memperlakukan orang lain dengan buruk berdasarkan konsep ras. Kini ia berpendapat bahwa umat manusia tidaklah terlalu jauh dari binatang, berbeda dengan apa yang diyakini oleh teman-temannya kaum agamawan.
Sejak usia 12 hingga 17 tahun, Newton mengenyam pendidikan di sekolah The Kings School yang terletak di Grantham (tanda tangannya masih terdapat di perpustakaan sekolah). Keluarganya mengeluarkan Newton dari sekolah dengan alasan agar dia menjadi petani saja, bagaimanapun Newton terlihat tidak menyukai pekerjaan barunya. Tapi pada akhirnya setelah meyakinkan keluarga dan ibunya dengan bantuan paman dan gurunya, Newton dapat menamatkan sekolah pada usia 18 tahun dengan nilai yang memuaskan.
Sementara di kapal, Darwin mengalami mabuk laut. Pada Oktober 1833 ia mendapat demam di Argentina, dan pada Juli 1834, ketika kembali dari pegunungan Andes ke Valparaíso, ia jatuh sakit dan terpaksa tinggal di tempat tidur selama sebulan. Sejak 1837 Darwin berulang-ulang menderita sakit perut, muntah-muntah, bisul yang parah, jantung berdebar-debar, gemetaran dan berbagai gejala lainnya. Semua gejala ini khususnya mempengaruhinya pada saat-saat ia merasa tertekan, seperti misalnya ketika menghadiri pertemuan-pertemuan atau berhadapan dengan pertikaian mengenai teorinya. Penyebab penyakit Darwin tidak diketahui pada masa hidupnya, dan berbagai upaya untuk merawatnya tidak banyak berhasil. Spekulasi baru-baru ini menyebutkan bahwa di Amerika Selatan ia terkena penyakit Chagas karena gigitan serangga, yang menyebabkan berbagai masalah belakangan. Penyebab lainnya yang mungkin antara lain adalah masalah-masalah psiko-biologis dan penyakit Ménière.
2. Karier dalam ilmu pengetahuan, pembentukan teori
Ketika masih dalam pelayaran, Henslow dengan hati-hati memperkuat reputasi bekas muridnya dengan memberikan kepada sejumlah naturalis terpilh akses kepada contoh-contoh fosil dan salinan-salinan tercetak tulisan-tulisan geologis
Ketika Beagle kembali pada 2 Oktober 1836, Darwin telah menjadi terkenal di kalangan ilmiah. Ia mengunjungi kembali keluarganya di Sherwsbury dan ayahnya mengembangkan tabungan aga Darwin dapat menjadi ilmuwan yang di dukung dengan dananya sendiri. Kemudian Darwin pergi ke Cambridge dan membujuk Henslow agar mengerjakan deskripsi botanis tentang tanaman-tanaman modernyang telah dikumpulkannya. Setelah itu Darwin berkeliling ke lembaga-lembaga di London untuk mencari naturallis terbaik yang ada untuk menggambarkan koleksi-koleksinya yang lain untuk penerbitan pada waktu yang tepat. Charles Lyell yang sangat bersemangat menemui Darwin pada 29 oktober dan memperkenalkannnya kepada Richard Owen seorang ahli anatomi yang sedang naik daun. Setelah mengerjakan koleksi tulang fosil Darwin pada Perhimpunan Ahli Bedah kerjaannya. Owen menimbulkan kejutan besar dengan mengungkapkan bahwa sebagian dari padanya berasal dari tikus-tikus dan sejenis binatang merayap raksasa yang telah musnah. Hal ini meningkatkan reputasi Darwin dengan dukungan lyell yang antusias. Darwin menyampaikan makalahnya yang pertama kepada Perhimpunan Geologis London pada 4 Januari 1837, dan mengatakan bahwa tanah amerika selatan pelan-pelan sedang menaik. Pada hari yang sama Darwin manyajikan contoh-contoh mamalia dan burungnya kepada Perhimpunan Zoologis London. Binatang-binatang mamalia itu diambil oleh George R. Waterhouse. Meskipun burung-burung itu kelihatannya seperti pemikiran yang baru muncul belakangan, John Gould, seorang ahli burung mengungkapkan bahwa apa yang disangka Darwin sebagai “wren”, burung-burung hitam, dan finch yang agak berbeda-beda dari Galapagos semuanya adalah finch, tetapi masing-masing merupakan spesies yang berbeda. Yang lainnya di Beagle termasuk FitzRoy juga telah mengumpulkan burung-burung ini dan lebih cermat dengan catatan-catatan mereka, hingga men=mungkinkan Darwin menemukan dari mana pulau mana masing-masing spesies itu berasal.
Di London Charles tinggal dengan saudaranya. Eramus, seorang pemikir bebas, pada pesta-pesta jamuan makan malam berjumpa dengan sejumlah sayant yang berpendapat bahwa Tuhan telah menetapkan kehidupan sebelumnya dengan hokum-hukum alam, ketimbang dengan ciptaan-ciptaan yang ajaib untuk sementara. Sahabat saudaranya, Nn. Harriet Marteneau adalah seorang penulis yang cerita-ceritanya mempromosikan pemburuan-pemburuan Hukum orang miskin Whig Malthusian. Kalangan ilmiah heboh dengan gagasan-gagasan tentang transmutasi spesies yang kontroversial dikaitkan dengan kehebohan Radikal. Darwin lebih suka teman-temannya yang terhormat, para professor Cambridge, meskipun gagasan-gagasannya melampaui keyakinan mereka bahwa sejarah alam harus membenarkan agama dan tatanan sosial.
Pada 17 februari 1837, lyell menggunakan pidato kepresidenannya di Perhimpunan Geografis untuk menyajikan temuan-temuan Owen untuk menentukan fosil-fosil Darwin, dan menunjukan inferensi bahwa spesies-spesies dari yang ada sekarang di tempat yang sama. Pada pertemuan yang sama Darwin terpilih menjadi anggota Dewan Perhimpun itu. Ia sudah diundang oleh FitzRoy untuk menymbangkan tulisan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar