Konteks sosial dan Intelektual Agust Comte dan
Herbert Spencer
|
||
Herbert
Spencer
|
Aguste Comte lahir dari Montpellier berasal
dari keluarga bangsawan tetapi keluarga mereka tidak menunjukkan kebangsawanan.
Comte mengalami banyak hal pergolakakan ditempatnya belajar di Ecole
Polytechnique baik dalam bidang politik maupun sosial sebagai seorang
pemberontak dia meninggalkan politeknik setelah 2 tahun. Hal
ini diawali oleh pemecatan seorang mahasiswa yang menentang Napoleon.Aguste
Comte diangkat sekertaris oleh Saint Simon, keduanya saling melengkapi
karakteristik yang berbeda. Saat di bawah Simon, comte sangat mengagumkan
sehingga dirinya di pandang sebagai intelektual di prancis. Namun disebabkan
penerbitan sistem politik positif dengan perdebatan mengenai kepengarangan
bersama akhirnya hubungan persahabatan ini retak setelah 7 tahun. Berikutnya
lelaki yang lahir 19 januari 1789 ini mengalami gejala paranoid bahkan dia
pernah masuk rumah sakit jiwa dan dipulangkan tanpa kesembuhan. Ia pernah
berusaha bunuh diri namun tidak berhasil.
Ketika
sedang mengembangkan filasafat positifnya dia menikahi mantan pelacur caroline
massin. Caroline meninggalkan comte karena kasarnya perilaku comte dan tidak
ada penghargaan dari comte yang telah sabar merawat ia sampai sembuh. Setelah
menerbitkan enam seri buku filsafat positif (course of positive philosophy)
ditahun 1830-1842. dia menemukan wanita yang sungguh luar biasa di matanya pada
tahun 1844 wanita sempurna itu adalah chothilde de vaux namun kisah cinta ini
tidak jauh beda dengan caroline. Chotilde membalas cinta Comte sebagai
persahabatan, tidak berhenti sampai di situ chotilde meninggal dunia di usia
perkenalan yang sebentar, dia mengidap TBC . sejak itu dia bersumpah akan
membaktikan dirinya demi mengenang bidadarinya. Dari kefrustasianya itu tulisan
tulisan comte terlihat berbeda. dalam “system of positive politics” gagasannya
didasarkan pada bahwa kekuatan yang sebenarnya mendorong orang dalam kehidupan
adalah perasaan bukan intelegensi. Bahkan dia mengutarakan organisasi di
dasarkan cinta murni bukan pada ke egoisan individu yang hanya memikirkan
kehormatan semata. Untuk mewujudkantujuan tersebut maka perlulah didirikan
agama baru sebagai panutan yaitu agama humanitas untuk mengubah diri dari
keegoisiaan menjadi altruisme, juga tidak membenarkan ajaran tradisional
supernaturalistik sehingga agama ini berkiblat pada standart intelektual .
2.
Konteks sosial dan intelektual Herbert Spencer
Konteks sosial dalam pemikiran Herbert Spencer
berasal dari keluarga terpelajar dimana ayahnya adalah seorang guru yang sangat
kritis terhadap agama yang dianutnya yaitu kristen, Spencer adalah orang yang
sukar dalam menjalin hubungan dengan orang lain, Spencer meninggalkan agama
yang telah dianut orang tuanya, Spencer selalu beroposisi terhadap nilai-nilai budaya
dalam masyarakat. dengan sikapanya tersebut Spencer menjadi terkenal dan
berpengaruh di dunia barat oleh ajaranya mengenai prioritas individu atas
masyarakat (Individualisme) dan prioritas ilmu pengetahuan atas agama dan dia
juga mempunyai Individualisme yang berbeda dengan Auguste comte yang lebih
bersifat altruisme tetapi salah satu sifat Spencer yang paling menarik yang
menjadi penyebab kerusakan intelektualnya adalah keengganannya membaca buku
orang lain. Dalam hal ini ia sama dengan bapak sosiologi Auguste Comte yang
mengalami gangguan otak. Mengenal keengganannya membaca buku orang lain,
Spencer berkata: “aku telah menjadi pemikir sepanjang hidup, bukan menjadi
pembaca, aku sependapat apa yang di katakan Hobbea jika membaca sebanyak yang
di baca orang lain, aku akan mengetahui sedikit yang mereka ketahui
itu”(Wilstshire’1978 ; 67).
Dalam karya tulisya yang dibuat pada tahun 1851,
Spencer mengajarkan suatu determinisme dan liberalisme ekstrem di bidang
ekonomi dan masyarakat. Perjuangan Spencer terhadap keagamaan juga menginginkan
penafsiran-penafsiran terhadap keagamaan harus diganti dengan penafsiran yang
alami dan ilmiah, agama dianggap dia sebagai keterbelakangan dan dia lebih
fakus terhadap evolusi dan kemajuan manusia. Pada saat keadaan politik di
negaranya mulai tenang penyebaran gagasan positivisme dan rasionalisme serta
optimisme terhadap gejala baru seperti industri tidak di hambat oleh reaksi
negatif dan oposisi seperti di negara Perancis. Spencer juga berupaya keras
terhadap pemikiranya bahwa semua fenomena sosial harus di pelajari secara
ilmiah.
Konteks intelektual Spencer sendiri lebih
mengedepankan prinsip evolusi tidak hanya pada bidang biologi melainkan pada
semua bidang pengetahuan lain, pada saat itu dia mencoba untuk menerangkan semua
fenomena berdasarkan evolusi materi yang bertahap. Permulaanya materi mempunyai
struktur yang sama (homogeneous) tanpa adanya perbedaan yang mendasar, materi
sederhana tersebut terbentuk dari sebagian besar partikel-partikel yang
semuanya sama tetapi dalam keadaan terkuasai oleh suatu daya gerak dari dalam
yang memebuat mereka bergabung, daya gerak inilah yang telah menyebabkan proses
pembentukan semua benda.
Menurut Spencer evolusi adalah penyatuan dan
pengintegrasian materi ke dalam kesatuan-kesatuan yang lebih besar dan lebih
rumit strukturnya serta Arah dan jalanya proses adalah peralihan dari keadaan
serba sama kepada keadaan yang serba beda tetapi Spencer juga mempermasalahkan
asal usul atas asas dinamika proses tersebut diatas.
Dalam bukunya yang berjudul First Principles pada
tahun 1862, dia menjawab bahwa kita harus bertitik tolak dari The Low of
The Persistence of force yaitu mengenai prinsip ketahana dan kekuatan.
Tidak ada energi yang hilang dan lenyap, maka apabila suatu obyek disentuh atau
di bentur oleh energi dari obyek tersebut tidak tinggal tetapi tetap sama.
Untuk memahami rahasia evolusi baik di alam organik maupun sebaliknya terdapat
hukum pergandaan pengaruh oleh sebab itu Spencer berbeda pendapat dengan pihak
atheism dan filsafat yunani yang beranggapan bahwa dunia ini kekal dan abadi
adanya permulaan sedangkan Spencer mengatakan bahwa pernyataan itu permainan
kata saja dan pada intinya tidak berbeda dengan pihak agama, bahwa dunia
diciptakan oleh tuhan. Jawaban tersebut tidak mampu memecahkan persoalan dan
hanya bergerak sedikit atau bergeser maka dari itu daya pengenalan manusia
belum mampu menjangkau suatu hal yang luput dari pengamatan indrawi.
B. Hukum
Evolusi Masyarakat Menurut Aguste Comte dan Herbert Spencer
1.
Hukum Evolusi Masyarakat Menurut Aguste Comte
Comte
memandang bahwa masyarakat sebagai kesatuan di mana perkembangan akal budi
manusia yang evolusioner. Akal budi ini bekembang dengan sendirinya
secara bertahap dan merupakan proses alam yang tidak terelakkan dan terhentikan.
Evolusi ini dikuasai oleh suatu hukum universal yang berlaku bagi semua orang
dimanapun dan kapanpun.
Ia
membagi tahapan evolusi itu menjadi tiga tahapan yaitu teologis, metafisik, dan
tahapan positif.
1.
Tahap Teologis
Tahap
ini merupakan periode terlama dalam sejarah. Karena awal mula pekembangan akal
budi memakai gagasan keagamaan yang belum adanya penguasaan atas makhluk lain.
Tahap inipun dibagi menjadi tiga periode :
a.
Periode Fetisisme
Bentuk
pemikiran masyarakat primitif kepercayaan atas roh-roh atau bangsa halus yang
turut hidup bersama kita. Ini terlihat pada zaman purba dimana diadakan upacara
penyembahan roh halus untuk meminta bantuan maupun perlindungan.
b.
Periode Politeisme
Periode
ini masyarakat telah percaya akan bentuk para penguasa bumi yakni para
dewa-dewa yang terus mengontrol semua gejala alam.
c.
Periode Monoteisme
Semakin
majunya pemikiran manusia, pada periode terakhir ini muncul kepercayaan akan
satu yang tinggi pada abad pertengahan. Kepercayaan akan Tuhan yang berkuasa
penuh atas jagad raya, mengatur segala gejala alam dan takdir makhluk.
2.
Tahap Metafisik
Tahap
transisi dari teologi ke tahap positif. Dimana segala gejala sosial terdapat
kekuatan yang dapat terungkapkan (ditemukan dengan akal budi). Namun disini
belum adanya verifikasi. Mekipun penerangan dari alam sendiri tapi belum
berpangkal pada data empiris. Jadi, bisa dikatakan masih pergeseran cara
berpikir manusia.
3.
Tahap Positif
Ditahap ini gejala alam dijalaskan secara empiris namun tidak mutlak. Tapi
pengetahuan dapat berubah dan mengalami perbaikan seiring intelektual manusia
sehingga dapat diterapkan dan dimanfaatkan. Akal budi penting tapi harus
bedasarkan data empiris agar memperoleh hukum-hukum baru.
2. Hukum
Evolusi Masyarakat Menurut Herbert Spencer
Konteks
intelektual menyatakan bahwa gagasan Spencer dipengaruhi gagasan Darwin tentang
evolusi. Bedanya Darwin mengutamakan evolusi pada masalah biologi sedangkan
Spencer lebih mengarahkan evolusi pada semua bidang ilmu. Hukum materi bertahap
itulah yang dia terapkan.
Menurut
Spencer permulaan sebuah materi mempunyai kondisi yang serba sama (homogeny)
kemudian pada tahap selanjutnya mengalami sejumlah perkembangan juga
perbedaan-perbedaan kondisi di dalam materi itu sendiri. Dalam bukunya yang
berjudul Social Statics menganalogikan masyarakat sebagai organisme
dalam arti organisme sosial, organisasi sosial ini meliputi positivis dan
determinis.
Seperti
halnya Comte yang menyimpulkan tiga tahap dalam menganalisis evolusi
masyarakat, Spencer dalam hal ini menyodorkan empat tahap dalam evolusi
masyarakat, yaitu:
1.
Tahap pertambahan
Pada
dasarnya setiap yang sedikit selalu bertambah begitu juga dengan orde sosial
yang dalam konsekuensinya selalu mengalami pertambahan.
2.
Tahap kompleksifikasi
Tahap
kompleksifikasi ini muncul disebabkan oleh tahap pertambahan yaitu makin
rumitnya struktur organisme yang bersangkutan.
3.
Tahap pembagian atau diferensiasi
Melihat
adanya orde sosial yang semakin rumit struktur organismenya maka dirasa perlu
mengadakan pembagian tugas demi meratakan pemenuhan kebutuhan. Menurut Spencer
pembagian kerja menghasilkan stratifikasi masyarakat terbagi ke dalam
kelas-kelas.
4.
Tahap pengintegrasian
Mengingat
proses diferensiasi mengakibatkan bahaya perpecahan maka harus diimbangi oleh
proses yang mempersatukan. Dalam hal ini menurut Spencer manusia tidak
perlu mengambil inisiatif alias bersikap pasif dan dia juga memandang peran
serta pemerintah yang berwenang mengurus dan mengawasi kegiatan-kegiatan
masyarakat dianggap sebagai peninggalan zaman kuno yang bercorak absolutisme.
Spencer
juga membuat masyarakat menjadi dua tipe yang berbeda dan bertentangan tetapi
berkembang sehingga lahirlah yang disebut masyarakat ideal menurut spencer.
Kedua masyarakat itu adalah masyarakat militaristik dan industri denagn
ciri-cirinya:
Masyarakat
militaristik
|
Masyarakat
industri
|
-agresif
|
-konsumeris
-pemimpin
lebih
memprioritaskan
kepada yang mahir perang
-masih
percaya pada tahayyul dan kekuatan roh yang diwujudkan dengan agama dan manusia
yang diwujudkan dengan kekuasaan politik
-wanita
dianggap rendah
-terjadi
transisi antara politeisme ke monoteisme-mengutamakan perdamaian
-masyarakat
sangat produktif
-lebih
menekankan falsafah demokrasi yang berasaskan pada penyamarataan derajat
-dalam
buku The Man versus The State manusia bebas dari agama dan
negara
Menurut
Spencer kedua tipe masyarakat ini saling bertentangan. Kelak pada waktunya
proses industrialisasi akan melenyapkan perang yang terdapat pada masyarakat
militaristic dari muka bumi. Bangsa-bangsa akan saling bergantungan satu dari
yang lain sedemikian rupa hingga perang tidak mungkin dan merupakan tindak
bunuh diri. Konflik yang memakai kekerasan untukmenang akan berubah menjadi
perswaingan di mana pihak yang cerdas yang paling menang. Absolutisme negara
akan menjadi suatu anakronisme, kaum wanita beremansipasi serta demokrasi
diutamakan sehingga terjadilah masyarakat yang cinta damai. (Veeger, 1993 : 43)
Biografis
Charles Darwin
Teori Darwin yang menyatakan bahwa semua makhluk
hidup bersaing di alam ini melalui seleksi alam, membuat semua manusia terutama
ras-ras tertentu merasa terancam. Sejak teori ini dihembuskan, sejak itu
pula secara signifikan manusia semakin berlomba untuk dapat bertahan dengan berbagai
cara, terutama melalui peperangan.
Lahirnya
bersamaan benar dengan Abraham Lincoln, 12 Februari 1809 di Shrewsbury,
Inggris. Charles Darwin penemu teori evolusi organik dalam arti seleksi alamiah
ini pada umur enam belas tahun masuk Universitas Edinburg belajar kedokteran,
tetapi baik kedokteran maupun anatomi dianggapnya ilmu yang bikin jemu. Tak
lama kemudian dia pindah ke Cambridge belajar unsur administrasi perkantoran.
Walau begitu, berburu dan naik kuda di Cambridge jauh lebih digemarinya
ketimbang belajar ilmu itu. Dan walaupun begitu, dia toh masih bisa memikat
perhatian salah satu mahagurunya yang mendorongnya supaya ikut dalam pelayaran
penyelidikan di atas kapal H.M.S. Beagle sebagai seorang naturalis. Mula-mula
ayahnya keberatan dengan penunjukan ini. Pikirnya, perjalanan macam itu
hanyalah dalih saja buat Darwin yang enggan dengan pekerjaan serius. Untungnya,
belakangan sang ayah bisa dibujuk dan merestui perjalanan itu yang akhirnya
ternyata merupakan perjalanan yang paling berharga dalam sejarah ilmu
pengetahuan Eropa.
Darwin
mulai berangkat berlayar di atas kapal Beagle tahun 1831. Waktu itu umurnya
baru dua puluh dua tahun. Dalam masa pelayaran lima tahun, kapal Beagle
mengarungi dunia, menyelusuri pantai Amerika Selatan dalam kecepatan yang mengasyikkan,
menyelidiki kepulauan Galapagos yang sunyi terpencil, mengambah pulau-pulau di
Pacifik, di Samudera Indonesia dan di selatan Samudera Atlantik. Dalam
perkelanaan itu, Darwin menyaksikan banyak keajaiban-keajaiban alam,
mengunjungi suku-suku primitif, menemukan jumlah besar fosil-fosil, meneliti
pelbagai macam tetumbuhan dan jenis binatang. Lebih jauh dari itu, dia membuat
banyak catatan tentang apa saja yang lewat di depan matanya. Catatan-catatan
ini merupakan bahan dasar bagi hampir seluruh karyanya di kemudian hari. Dari
catatan-catatan inilah berasal ide-ide pokoknya, dan kejadian-kejadian serta
pengalamannya jadi penunjang teori-teorinya.
1.
Perjalanan dengan Beagle
Survai
Beagle berlangsung lima tahun. Darwin menghabiskan dua pertiga dari waktunya
ini untuk menjelajani daratan. Ia menyelidiki beraneka ragam penampilan
geologis, fosil dan organisme hidup, dan menjumpai beraneka ragam manusia, baik
masyarakat pribumi maupun kolonial. Secara metodik ia mengumpulkan sejumlah
besar spesimen, banyak di antaranya baru bagi ilmu pengetahuan. Hal ini
mengukuhkan reputasinya sebagai seorang naturalis dan menjadikannya salah
seorang perintis dalam bidang ekologi, khususnya pemahaman tentang biokoenosis.
Catatan-catatan terincinya yang panjang lebar memperlihatkan karunianya untuk
membangun teori dan membentuk dasar bagi pekerjaannya di kemudian hari, serta
memberikan pemahaman antropologis sosial, politik yang mendalam tentang
daerah-daerah yang dikunjunginya.
Dalam
pelayaran itu, Darwin membaca buku Charles Lyell, Principles of Geology
(Prinsip-prinsip Geologi), yang menjelaskan penampilan geologis sebagai akibat
dari proses bertahap selama berbagai periode yang panjang, dan menulis surat
kepada keluarganya bahwa ia menyaksikan bentuk-bentuk tanah "seolah-olah
ia mempunyai mata Lyell": ia melihat dataran-dataran dari lapisan tipis
(shingle) yang terjal dan kerang-kerang di Patagonia sebagai pantai-pantai yang
menaik. Di Chile ia mengalami gempa bumi dan mencatat dasar-dasar laut dengan
kerang yang terdampar di atas pasang yang tinggi yang memperlihatkan bahwa
tanah itu telah menaik; dan bahkan pada tempat-tempat yang tinggi di Andes, ia
dapat mengumpulkan kerang-kerang laut. Ia membuat teori bahwa atol-atol karang
membentuk pada gunung-gunung vulkanik yang tenggelam, sebuah gagasan yang ia
lihat dikukuhkan ketika Beagle menyelidiki Kepulauan Cocos (Keeling).
Di
Amerika Selatan ia menemukan fosil-fosil mamalia raksasa yang telah punah,
teermasuk megatheria dan gliptodon dalam lapisan-lapisan yang tidak memperlihatkan
tanda-tanda katastrofi ataupun perubahan iklim. Sesekali ia mengangggap mereka
serupa dengan spesies-spesies di Afrika, tetapi setelah pelayaran Richard Owen
memperlihatkan bahwa sisa-sisa itu berasal dari binatang-binatang yang terkait
dengan makhluk-makhluk hidup di tempat yang sama. Di Argentina dua spesies dari
rhea mempunyai wilayah-wilayah yang terpisah namun bertumpang tindih. Di
Kepulauan Galápagos Darwin menemukan bahwa mockingbird berbeda dari satu pulau
ke pulau lainnya, dan ketika kembali ke Britania kepadnya diperlihatkan bahwa
kura-kura Galápagos tortoise dan burung-burung finch juga berbeda-beda
spesiesnya tergantung pada masing-masing pulau yang mereka huni. Binatang
berkantung Australia kanguru tikus dan platipus adalah binatang-binatang yang
sangat aneh sehingga ia berpikir "Orang yang tidak percaya ... mungkin
akan berkata 'Pastilah dua Pencipta yang berbeda telah bekerja'." Ia
dibingungkan oleh apa yang dilihatnya, dan ssementara dalam edisi pertama dari
The Voyage of the Beagle (Pelayaran di Beagle) ia menjelaskan distribusi
spesies berdasarkan gagasan Charles Lyell tentang "pusat-pusat
ciptaan", dalam edisi-edisi yang belakangan dari Journal ini, ia mulai
membayangkan penggunaan fauna Kepulauan Galápagos sebagai bukti untuk evolusi:
"orang mungkin benar-benar menduga bahwa dari sejumlah kecil burung yang
asli di kepulauan ini, satu spesies telah diambil dan dimodifikasi untuk
tujuan-tujuan yang berbeda."
Tiga
orang misionaris pribumi dikembalikan oleh Beagle ke Tierra del Fuego. Mereka
telah diberadabkan di Inggris selama dua tahun, namun sanak keluarga mereka di
mata Darwin tampak "liar", sedikit di atas binatang. Dalam waktu
setahun, para misionaris itu telah kembali ke kehidupan mereka yang keras dan
primitif, namun mereka lebih menyukainya dan tidak ingin kembali ke dunia yang
beradab. Pengalaman ini dan penolakan Darwin terhadap perbudakan dan berbagai
perlakuan yang tidak manusiawi lainnya yang dilihatnya di tempat-tempat lain,
seperti misalnya perlakuan buruk terhadap kaum pribumi oleh para kolonis
Inggris di Tasmania meyakinkannya bahwa tidak ada pembenaran moral apapun untuk
memperlakukan orang lain dengan buruk berdasarkan konsep ras. Kini ia
berpendapat bahwa umat manusia tidaklah terlalu jauh dari binatang, berbeda dengan
apa yang diyakini oleh teman-temannya kaum agamawan.
Sejak
usia 12 hingga 17 tahun, Newton mengenyam pendidikan di sekolah The Kings
School yang terletak di Grantham (tanda tangannya masih terdapat di
perpustakaan sekolah). Keluarganya mengeluarkan Newton dari sekolah dengan
alasan agar dia menjadi petani saja, bagaimanapun Newton terlihat tidak
menyukai pekerjaan barunya. Tapi pada akhirnya setelah meyakinkan keluarga dan
ibunya dengan bantuan paman dan gurunya, Newton dapat menamatkan sekolah pada usia
18 tahun dengan nilai yang memuaskan.
Sementara
di kapal, Darwin mengalami mabuk laut. Pada Oktober 1833 ia mendapat demam di
Argentina, dan pada Juli 1834, ketika kembali dari pegunungan Andes ke
Valparaíso, ia jatuh sakit dan terpaksa tinggal di tempat tidur selama sebulan.
Sejak 1837 Darwin berulang-ulang menderita sakit perut, muntah-muntah, bisul
yang parah, jantung berdebar-debar, gemetaran dan berbagai gejala lainnya.
Semua gejala ini khususnya mempengaruhinya pada saat-saat ia merasa tertekan, seperti
misalnya ketika menghadiri pertemuan-pertemuan atau berhadapan dengan
pertikaian mengenai teorinya. Penyebab penyakit Darwin tidak diketahui pada
masa hidupnya, dan berbagai upaya untuk merawatnya tidak banyak berhasil.
Spekulasi baru-baru ini menyebutkan bahwa di Amerika Selatan ia terkena
penyakit Chagas karena gigitan serangga, yang menyebabkan berbagai masalah
belakangan. Penyebab lainnya yang mungkin antara lain adalah masalah-masalah
psiko-biologis dan penyakit Ménière.
2.
Karier dalam ilmu pengetahuan, pembentukan teori
Ketika
masih dalam pelayaran, Henslow dengan hati-hati memperkuat reputasi bekas
muridnya dengan memberikan kepada sejumlah naturalis terpilh akses kepada
contoh-contoh fosil dan salinan-salinan tercetak tulisan-tulisan geologis
Ketika
Beagle kembali pada 2 Oktober 1836, Darwin telah menjadi terkenal di kalangan
ilmiah. Ia mengunjungi kembali keluarganya di Sherwsbury dan ayahnya
mengembangkan tabungan aga Darwin dapat menjadi ilmuwan yang di dukung dengan
dananya sendiri. Kemudian Darwin pergi ke Cambridge dan membujuk Henslow agar
mengerjakan deskripsi botanis tentang tanaman-tanaman modernyang telah
dikumpulkannya. Setelah itu Darwin berkeliling ke lembaga-lembaga di London
untuk mencari naturallis terbaik yang ada untuk menggambarkan
koleksi-koleksinya yang lain untuk penerbitan pada waktu yang tepat. Charles
Lyell yang sangat bersemangat menemui Darwin pada 29 oktober dan
memperkenalkannnya kepada Richard Owen seorang ahli anatomi yang sedang naik
daun. Setelah mengerjakan koleksi tulang fosil Darwin pada Perhimpunan Ahli
Bedah kerjaannya. Owen menimbulkan kejutan besar dengan mengungkapkan bahwa
sebagian dari padanya berasal dari tikus-tikus dan sejenis binatang merayap
raksasa yang telah musnah. Hal ini meningkatkan reputasi Darwin dengan dukungan
lyell yang antusias. Darwin menyampaikan makalahnya yang pertama kepada
Perhimpunan Geologis London pada 4 Januari 1837, dan mengatakan bahwa tanah
amerika selatan pelan-pelan sedang menaik. Pada hari yang sama Darwin
manyajikan contoh-contoh mamalia dan burungnya kepada Perhimpunan Zoologis
London. Binatang-binatang mamalia itu diambil oleh George R. Waterhouse.
Meskipun burung-burung itu kelihatannya seperti pemikiran yang baru muncul
belakangan, John Gould, seorang ahli burung mengungkapkan bahwa apa yang
disangka Darwin sebagai “wren”, burung-burung hitam, dan finch yang agak
berbeda-beda dari Galapagos semuanya adalah finch, tetapi masing-masing
merupakan spesies yang berbeda. Yang lainnya di Beagle termasuk FitzRoy juga
telah mengumpulkan burung-burung ini dan lebih cermat dengan catatan-catatan
mereka, hingga men=mungkinkan Darwin menemukan dari mana pulau mana
masing-masing spesies itu berasal.
Di
London Charles tinggal dengan saudaranya. Eramus, seorang pemikir bebas, pada pesta-pesta
jamuan makan malam berjumpa dengan sejumlah sayant yang berpendapat bahwa Tuhan
telah menetapkan kehidupan sebelumnya dengan hokum-hukum alam, ketimbang dengan
ciptaan-ciptaan yang ajaib untuk sementara. Sahabat saudaranya, Nn. Harriet
Marteneau adalah seorang penulis yang cerita-ceritanya mempromosikan
pemburuan-pemburuan Hukum orang miskin Whig Malthusian. Kalangan ilmiah heboh
dengan gagasan-gagasan tentang transmutasi spesies yang kontroversial dikaitkan
dengan kehebohan Radikal. Darwin lebih suka teman-temannya yang terhormat, para
professor Cambridge, meskipun gagasan-gagasannya melampaui keyakinan mereka
bahwa sejarah alam harus membenarkan agama dan tatanan sosial.
Pada
17 februari 1837, lyell menggunakan pidato kepresidenannya di Perhimpunan
Geografis untuk menyajikan temuan-temuan Owen untuk menentukan fosil-fosil
Darwin, dan menunjukan inferensi bahwa spesies-spesies dari yang ada sekarang
di tempat yang sama. Pada pertemuan yang sama Darwin terpilih menjadi anggota
Dewan Perhimpun itu. Ia sudah diundang oleh FitzRoy untuk menymbangkan tulisan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar